Ketertarika Gen Z pada Fesyen ke barat barat an
Fesyen barat dapat diartikan sebagai trend atau gaya busana seseorang yang sedang populer saat itu, penggunaan fesyen saat ini sangat di perhatikan sekali mulai dari kepala hingga ujung kaki, bahkan aksesoris pun saat ini sudah termasuk dalam fesye. Saat saat ini fesyen barat sangat diminati bagi kalangan remaja atau biasa kita sebut dengan Gen Z. Gen Z sering meniru gaya fesyen artis artis barat contohnya Ariana Grande, Taylor Swifth, Justin Bibier dan masih banyak artis lainnya yang diikuti gaya fesyennya oleh Gen Z saat ini.
Fesyen barat yang saat ini menjadi tren fesyen apalagi dikalangan para Gen Z, kepopuleran fesyen barat dianggap unik, kekinian, dan anti mainstream. Hasil riset menunjukkan bahwa 73% Gen Z mengikuti fesyen barat mulai dari anak anak hingga dewasa, tak banyak artis artis Indonesia yang menggunakan fesyen style kebarat barat an ini. Stylist Fesyen Indonesia seperti Ivan Gunawan, Alva Susilo, Adi surantha dan masih banyak lagi lainnya juga mengikuti gaya fesyen barat ini untuk dikenakan pada artis artis papan atas.
Fesyen barat yang masuk di Indonesia ini memiliki sisi positif dan negatifnya contoh positifnya adalah masyarakat pintar dalam memilih fesyen yang cocok dengannya, sesuai dengan tren Gen Z, tidak ketinggalan zaman, membauat para Gen Z biasa me mix and match gaya pakaiannya. Begitu pula dengan sisi negatifnya adalah, lunturnya rasa nasionalisme, dengan berkurangnya pemakaian produk lokal, semakin banyak pemasaran produk produk luar negeri di Indonesia, minat pada produk lokal seperti batik semikain tidak minitai oleh para Gen Z.
Walaupun begitu kita sebagai Gen Z Indonesia harus bisa memilah dan memilih mana yang harus kita lestarikan dan yang harus kita batasi penggunaanya, jika kita. Tak banyak dari kalangan Gen Z ini tetap menerabas fesyen barat ini walaupun tidak cocok dengannya, misal memakai jaket kulit saat musim kemarau dan sebagainya.
Tak banyak juga dari Gen Z ini memiliki sifat sombong atau pamer disebabkan oleh pakaian gaya ke barat barat an ini seperti contoh saat mereka bermain sosial media mereka sambil mengenakan fesyen barat ini, dan jga ekonomi pun sangat berpengaruh pada fesyen barat ini, karena harganya yang tak murah seperti jeans mulai harga Rp.100.000 keatas, cardigan atau busana yang dikenakan pada luar pakaian senilai Rp.50.000 keatas dan masih banyak setelan lainnya yang harganya tak murah.
Hal ini disebabkan karena masyarakat tahu mana yang sedang dicari cari oleh Gen Z saat ini, maka dari itu fesyen barat yang bahkan KW atau palsu ini pun juga dihargai mahal oleh penjualnya.
Adapun cara untuk mengurangi penggunaan fesyen barat yaitu dengan membuat tren baru embbunakan fesyen lokal yang menarik, lalu bisa juga mengkolaborasikan fesyen barat dengan fesyen lokal menjadi satu produk, maka akan tercipta sebuah busana lokal dengan gaya modern.
Sehingga para kalangan Gen Z akan tertarik dengan tren tersebut, sehingga akan mengurangi pemakaian fesyen barat ini dan menggantinya dengan fesyen lokal tersebut. Contoh cara membuat tren nya adalah dengan memanfaatkan media sosial seperti tik tok, instagram dan masih banyak lagi sosial media yang dapat dimanfaatkan dengan baik.
Fesyen ke barat barat an ini cocok kita gunakan saat jalan jalan, bermain dengan teman, nongkrong dan masih banyak lain lagi aktivitas di luar ruangan yang dapat kita pakai disaat saat itu, bukan malah kita kenakan saat acara seperti pernikahan jawa, atau acara apapun yang seharusnya tidak kita kenakan saat itu.
Menurut saya, seharusnya pemerintah membatasi produk produk luar negeri yang masuk dan dipasarkan ke Indonesia bagaimanapun caranya, agar kalangan Gen Z yang mudah terpengaruh ini dapat terkendali. Dan tak lupa para stylish di Indonesia juga seharusnya membatasi pemakaian fesyen kebarat barat an ini pada artis papan atas, apalagi pemakaian brand brand besar misal Gucci, Louis Vouitton, Prada dan masih banyak brand mahal lainnya dari luar negeri yang sedang tren dikenakan di Indoneisa, bahkan dinegara lain juga dikenakan.
Berikut para artis papan atas yang sering mengunggah dirinya saat mengenakan produk lokal yaitu, Rachel Vennya, Reline Shah dan lain lain. Dan asal kalian tahu artis luar negeri banyak loh yang mengenakan batik disaat acaranya seperti konser, fesyen show yaitu Rachel Bllson, Jessica Alba, James Bay. Mereka sering mengenakan pakaian batik setiap saat, dan tak jarang mereka juga berkunjung ke Indonesia untuk melihat kearifan lokal di Indonesia.
Kita sebagai Gen Z 2024 harus pandai pandai dalam penggunaan fesyen kita, harus mencocokan dengan keadaan, mengetahui tren yang baru lalu membatasi penggunaan dan lain sebagainya. Beruntung kalian yang tinggal di pedesaan mereka masih bisa mengenakan pakaian lokal bahkan mungkin tradisional, sebaliknya dengan yang tinggal di perkotaan mereka sulit mengatur dirinya sendiri jika tak pandai pandai memilih pergaulan dan terbawa arus sosial media.
Comments
Post a Comment